BAB I
PENDAHULUAN
Peramalan (forecasting) merupakan seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian dimasa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya kemasa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif. Atau bisa juga dengan menggunakan kominasi model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manager.
Peramalan merupakan aktivitas fungsi bisnis yang memperkirakan penjualan dan penggunaan produk sehingga produk-produk itu dapat dibuat dalam kuantitas yang tepat. Peramalan merupakan dugaan terhadap permintaan yang akan datang berdasarkan pada beberapa variabel peramal, sering berdasarkan data deret waktu historis. Peramalan menggunakan teknik-teknik peramalan yang bersifat formal maupun informal (Gaspersz, 1998).
Kegiatan peramalan merupakan bagian integral dari pengambilan keputusan manajemen. Peramalan mengurangi ketergantungan pada hal-hal yang belum pasti (intuitif). Peramalan memiliki sifat saling ketergantungan antar divisi atau bagian. Kesalahan dalam proyeksi penjualan akan mempengaruhi pada ramalan anggaran, pengeluaran operasi, arus kas, persediaan, dan sebagainya.
I.I RUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui pengertian peramalan
2. Memahami konsep dasar peramalan
3. Bagaimana menghitung keandalan peramalan
4. Mengenal horizon waktu
5. Apa jenis peramalan
6. Mengetahui tujuh langkah sistem peramalan
7. Mengetahui metode peramalan
BAB II
ISI
II.1 LANDASAN TEORI
II.1.1 Peramalan
Peramalan (forecasting), adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data di masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif atau bisa juga dengan menggunakan model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer. (Jay Heizer,Barry render, 2001)
Peramalan (forecaseting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Peramalan mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang pada umumnya berada di luar kendali menejemen seperti: Ekonomi, Pelanggan, Pesaing, Pemerintah, dan lain sebagainya.
Peramalan permintaan memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengambilan keputusan khususnya di bidang produksi. Aktivitas manajemen operasi menggunakan peramalan permintaan dan perencanaan yang menyangkut skedul produksi, Perencanaan pemenuhan kebutuhan bahan, Perencanaan kebutuhan tenaga kerja, perencanaan kapasitas produksi, perencanaan kapasitas produksi, perencanaan layout fasilitas, penentuan lokasi, penentuan metode proses, penentuan jumlah mesin, Desain aliran peristiwa dengan kebutuhan mendatang.
II.1.2 Konsep Dasar Peramalan
Peramalan merupakan sebuah prediksi mengenal apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, pada kenyataannya, Seorang manajer secara konstan mencoba untuk meramalkan masa yang akan datang berdasarkan sejumlah faktor, untuk mengambil keputusan di masa sekarang yang akan menjamin suksesnya perusahaan dimasa yang akan datang. (Lab metode kuantitatif bisnis).
II.1.3 Keandalan Ramalan
Pada dasarnya tidak ada teknik yang dapat menghasilkan ramalan yang sangat akurat (yaitu masa yang akan datang tidak mungkin dapat diramalkan secara tepat dan sempurna). Karena itu keandalan ramalan digunakan untuk melihat seberapa andal /akuratnya suatu metode peramalan. Untuk menguji keakuratannya ramalan tersebut, peramal dapat menggunakan pengukuran keandalan, yaitu dengan MAD (mean absolute eviation) dan MSE (mean squared error ). Secara umum semakin rendah nilai MAD dan MSE berarti semakin baik dan akurat.
Menurut Nachrowi D, dan Hardius Usman (2004,p239) menyatakan bahwa sebenarnya membandingkan kesalahan peramalan adalah suatu cara sederhana, apakah suatu teknik peramalan tersebut patut dipilih untuk digunakan membuat peramalan data yang sedang kita analisa atau tidak. Minimal prosedur ini dapat digunakan sebagai indikator apakah suatu teknik peramalan cocok digunakan atau tidak. Dan teknik yang mempunyai MSE terkecil merupakan ramalan yang terbaik.
Sedangkan menurut Freddy Rangkuti (2005,p80) menyatakan keharusan untuk membadingkan perhitungan yang memiliki nilai MAD paling kecil, karena semakin kecil MAD. Berarti semakin kecil pula perbedaan antara hasil forecasting dan nilai altual.
Menurut Vincent Gaspers (2005,p80) dalam bukunya menyebutkan akurasi peramalan akan semakin tinggi apabila nilai-nilai MAD, MSE, dan MAPE semakin kecil.
Menurut Jay Heizer dan Barry Render ada beberapa perhitungan yang biasa digunakan
untuk menghitung kesalahan peramalan (forecast error) total. Perhitungan ini dapat digunakan untuk membandingkan model peramalan yang berbeda, juga untuk mengawasi
peramalan, untuk memastikan peramalan berjalan baik tiga dari perhitungan yang paling terkenal adalah Deviasi Rata-rata Absolut (mean absolute deviation-MAD), Kesalahan Ratarata Kuardrat (mean squared error-MSE), dan Kesalahan Persen Rata-rata Absolut(mean absolute percent-MAPE).
1. Deviasi Rata-rata Absolut (Mean Absolute Deviation = MAD)
MAD merupakan ukuran pertama kesalahan peramalan keseluruhan untuk sebuah model. Nilai ini dihitung dengan mengambil jumlah nilai absolut dari tiap kesalahan peramalan dibagi dengan jumlah periode data (n)
Σ│aktual - peramalan│
MAD= ________________________
n
2. Kesalahan Rata-rata Kuardrat (Mean Square Error = MSE)
MSE merupakan cara kedua untuk mengukur kesalahan peramalan keseluruhan. MSE merupakan rata-rata selisih kuardrat antara nilai yang diramalkan dan yang diamati. Kekurangan penggunaan MSE adalah bahwa ia cenderung menonjolkan deviasi yang besar karena adanya pengkuadratan.
Σ (Kesalahan Peramalan)
MSE= _________________________
n
3. Kesalahan persen Rata-rata Absolut (mean Absolute Percentage Error = MAPE)
Masalah yang terjadi dengan MAD dan MSE adalah bahwa nilai mereka tergantung pada besarnya unsur yang diramal. Jika unsur tersebut dihitung dalam satuan ribuan, maka nilai MAD dan MSE bisa menjadi sangat besar. Untuk menghindari masalah ini, kita dapat menggunakan MAPE. MAPE dihitung sebagai rata-rata diferensiasi absolut antara nilai yang diramal dan aktual, dinyatakan sebagai persentase nilai aktual.
II.1.4 Meramal Horizon Waktu
Peramalan biasanya di klasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang dicakupnya. Horizon waktu terbagi atas beberapa katagori :
1. Peramalan jangka pendek, Peramalan ini mencakup waktu hingga 1 tahun tetapi umumnya kurang dari 3 bulan. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, penugasan kerja dan tingkat produksi.
2. Peramalan jangka menengah, peramalan jangka menengah aatau intermediate, umumnya mencakup hitungan bulanan hingga 3 tahun. Peramalan ini berguna untuk merencanakan penjualan, Perencanaan dan anggaran produksi, anggaran kas, dan menganalisis bermacam-macam rencana operasi.
3. Peramalan jangka panjang, umumnya untuk perencanaan masa 3 tahun atau lebih.peramalan jangka panjang digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelanjaan modal, lokasi atau pengembangan fasilitas, serta penelitian dan pengembangan.(litbang).
II.1.5 Jenis Peramalan
Organisasi pada umumnya menggunakan 3 tipe peramalan yang utama dalam
perencanaan operasi di masa depan:
1. Peramalan Ekonomi, (economic forecast ), Menjelaskan sirklus bisnis dengan memprediksikan tingkat inflasi, ketersediaan uang, Data yang dibutuhkan untuk membangun perumahan, dan indikator perencanaan lainnya.
2. Peramalan Teknologi (teknological forecast ), Memperhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat memunculkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru.
3. Peramalan Permintaan (demand forecast ), adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan.peramalan ini disebut juga peramalan penjualan, yang mengendalikan produksi, kapasitas, serta sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran, dan sumber daya manusia.
II.1.6 Tujuh Langkah Sistem Peramalan
1. Menetapkan tujuan peramalan.
2. Memilih unsur apa yang akan diramal.
3. Menentukan horizon waktu peramalan.
4. Memilih tipe model peramalan.
5. Mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan peramalan.
6. Membuat peramalan.
7. Memvalidasi dan menerapkan hasil peramalan.
II.2 Metode Peramalan
Banyak jenis metode peramalan yang tersedia untuk menejemen namun yang lebih penting bagi para praktisi adalah bagaimana memahami karakteristik suatu metode peramalan agar cocok bagi situasi pengambilan keputusan tertentu. Secara umum metode peramalan dapat dibagi dalam 2 katagori utama, yaitu metode kuantitatif dan metode kualitatif. Metode kuantitatif dapat dibagi ke dalam deret berkala atau runtun waktu (time series ) dan metode kasual, Sedangkan metode kualitatif dapat dibagi menjadi metode eksploratoris dan normatif.
II.2.1 Metode Kualitatif
Metode kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu hasil peramalan dari satu orang dengan orang lain dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan kualitatif dapat menggunakan teknik/metode peramalan, yaitu :
~ Juri dari Opini Eksekutif : metode ini mengambil opini atau pendapat dari sekelompok kecil manajer puncak/top manager (pemasaran, produksi, teknik, keuangan dan logistik), yang seringkali dikombinasikan dengan model-model statistik.
~ Gabungan Tenaga Penjualan : setiap tenaga penjual meramalkan tingkat penjualan di daerahnya, yang kemudian digabung pada tingkat provinsi dan nasional untuk mencapai ramalan secara menyeluruh.
~ Metode Delphi : dalam metode ini serangkaian kuesioner disebarkan kepada responden, jawabannya kemudian diringkas dan diberikan kepada para ahli untuk dibuat peramalannya. Metode memakan waktu dan melibatkan banyak pihak, yaitu para staf, yang membuat kuesioner, mengirim, merangkum hasilnya untuk dipakai para ahli dalam menganalisisnya. Keuntungan metode ini hasilnya lebih akurat dan lebih profesional sehingga hasil peramalan diharapkan mendekati aktualnya.
~ Survai Pasar (market survey) : Masukan diperoleh dari konsumen atau konsumen potensial terhadap rencana pembelian pada periode yang diamati. Survai dapat dilakukan dengan kuesioner, telepon, atau wawancara langsung.
Contoh kasus:
Peramalan di Sektor Jasa : Di sektor eceran perlu menjaga catatan jangka pendek (menggunakan komputer) tentang : 1) kebiasaan waktu kunjungan pelanggan contoh : berdasarkan kenyataan sebagian besar tukang cukur pria tutup pada hari Minggu dan Senin, hal ini terjadi karena kebiasaan pelanggan dalam mencukur rambutnya pada hari Jumat dan Sabtu, sehingga arus puncak kunjungan pelanggan adalah pada hari Jumat dan Sabtu. 2) Dalam peramalan di sektor jasa perlu mengetahui kapan hari libur nasional, libur sekolah , peristiwa-peristiwa penting /valentine day (restoran, jasa transportasi, hotel, tempat rekreasi, toko souvenir), 3) Perlu pula dicatat pada jam berapa terjadi lonjakan permintaan (restoran siap saji) 4) Perlu diketahui peristiwa-peristiwa tidak biasa/cuaca, sehingga bisa diperkirakan kaitan/korelasinya terhadap permintaan/penjualan.
II.2.2 Metode Kuantitatif
Metode kuantitatif menggunakan berbagai model matematis atau metode statistik dan data historis dan atau variabel-variabel kausal untuk meramalkan permintaan, Metode Peramalan Kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu :
A. Model Deret Waktu / Metode deret berkala
Model Deret waktu / metode deret berkala (time series) ialah metode yang dipergunakan untuk menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu, terbagi menjadi :
1. Rata-rata bergerak (moving averages),
~ Rata-Rata Bergerak Sederhana (simple moving averages), bermanfaat jika diasumsikan bahwa permintaan pasar tetap stabil.
~ Rata-Rata Bergerak Tertimbang (weighted moving averages) : apabila ada pola atau trend yang dapat dideteksi, timbangan bisa digunakan untuk menempatkan lebih banyak tekanan pada nilai baru
Model rata-rata bobot bergerak lebih responsif terhadap perubahan karena data dari periode yang baru biasanya diberi bobot lebih besar. Rumus rata-rata bobot bergerak yaitu sebagai berikut.
Contoh:
Penjualan alat pemotong rumput di Donna’s Garden Supply ditunjukkan sebagai berikut:
Bulan
|
Penjualan Aktual
|
Januari
|
10
|
Februari
|
12
|
Maret
|
13
|
Maka peramalan untuk bulan April berdasarkan rata-rata bergerak sederhana tiga bulanan adalah:
(10 + 12 + 13)/3 = 11
Sedangkan untuk model rata-rata bobot bergerak dimisalkan pembobotan pada data terakhir sebagai berikut:
Bobot Yang Diberikan
|
Periode
|
3
|
Bulan lalu
|
2
|
Dua bulan lalu
|
1
|
Tiga bulan lalu
|
6
|
Jumlah total bobot
|
Maka peramalan untuk bulan April berdasarkan rata-rata bobot bergerak tiga bulanan adalah:
[(3 x 13) + (2 x 12) + (10)]/6 = 12
2. Penghalusan eksponensial (exponential smoothing).
Penghalusan Eksponensial merupakan metode peramalan dengan menambahkan parameter alpha dalam modelnya untuk mengurangi faktor kerandoman. Istilah eksponensial dalam metode ini berasal dari pembobotan/timbangan (faktor penghalusan dari periode-periode sebelumnya yang berbentuk eksponensial. Peramalan menggunakan model pemulusan eksponensial rumusnya adalah sebagai berikut:
Ft = peramalan baru
Ft-1 = peramalan sebelumnya
= konstanta penghalusan (pembobotan) (01),
At-1 = permintaan aktual periode lalu
Contoh:
Pada bulan Januari, seorang penjual mobil memprediksi permintaan Ford Mustang di bulan Februari sebanyak 142 mobil. Permintaan aktual bulan Februari adalah 153 mobil. Dengan menggunakan konstanta penghalusan yang dipilih pihak manajemen = 0,20, kita dapat meramalkan permintaan di bulan Maret dengan menggunakan metode penghalusan eksponensial sebagai berikut:
Peramalan baru (untuk permintaan Maret) = 142 + 0,2 (153 – 142) = 142 + 2,2 = 144,2
3. Proyeksi trend (trend projection)
Metode proyeksi trend dengan regresi, merupakan metode yang dignakan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Metode ini merupakan garis trend untuk persamaan matematis. Teknik ini mencocokan garis tren pada serangkaian data masa lalu, kemudian memproyeksikan garis pada masa datang untuk peramalan jangka menengah atau jangka panjang.
B. Model / metode kausal (causal/explanatory model)
Merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel yang diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya tetapi bukan waktu melainkan sebab akibat. Dalam prakteknya jenis metode peramalan ini terdiri dari metode regresi dan kolerasi, merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada persamaan dengan teknik least squares yang dianalisis secara statis.
Metode kausal merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel yang diperkirakan dengan variabel alin yang mempengaruhinya tetapi buakn waktu. Dalam prakteknya jenis metode peramalan ini terdiri dari :
1. Metode regresi dan kolerasi, merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada persamaan dengan teknik least squares yang dianalisis secara statis.
2. Model Input Output, merupakan metode yang digunakan untuk peramalan jangka panjang yang biasa digunakan untuk menyusun trend ekonomi jangka panjang.
3. Model ekonometri, merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka panjang dan jangka pendek.
II.2.3 Peramalan Menggunakan Metode Regresi:
Penggunaan metode ini didasarkan kepada variabel yang ada dan yang akan mempengaruhi hasil peramalan. Hal- hal yang perlu diketahu sebelum melakukan peramalan dengan metode regresi adalah mengetahui terlebih dahulu mengetahui kondisi- kondisi seperti :
1. Adanya informasi masa lalu
2. Informasi yang ada dapat dibuatkan dalam bentuk data (dikuantifikasikan)
3. Diasumsikan bahwa pola data yang ada dari data masa lalu akan berkelanjutan dimasa yang akan datang.
Adapun data- data yang ada dilapangan adalah :
l Musiman (Seasonal)
l Horizontal (Stationary)
l Siklus (Cylikal)
l Trend
Dalam menyusun ramalan pada dasarnya ada 2 macam analisis yang dapat digunakan yaitu :
1. Analisi deret waktu (Time series), merupakan analisis antaravariabel yang dicari dengan variabel waktu
2. Analisis Cross Section atau sebab akibat (Causal method), merupakan analisis variabel yang dicari dengan variabel bebas atau yang mempengaruhi.
Ada dua pendekatan untuk melakukan peramalan dengan menggunakan analisis deret waktu dengan metode regresi sederhana yaitu :
1. Analisis deret waktu untuk regresi sederhana linier
2. Analisis deret untuk regresi sederhana yang non linier
Untuk menjelaskan hubungan kedua metode ini kita gunakan notasi matematis seperti:
Y = F (x)
Dimana :
Y = Dependent variable (variabel yang dicari)
X = Independent variable (variabel yang mempengaruhinya)
Notasi regresi sederhana dengan menggunakan regresi linier (garis lurus) dapat digunakan sebagai berikut :
Y = a + b x
Dimana a dan b adalah merupakan parameter yang harus dicari. Untuk mencari nilai a dapat digunakan dengan menggunakan rumus :
kemudian nilai b dapat dicari dengan rumus :
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani. 1992. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE
Heizer, Jay dan Render, Barry. 2008. Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat
Sipper, Daniel dan Bulfin, Robert L. Jr. 1998. Production: Planning, Control, and Integration. McGraw-Hill Companies, Inc.